21 November 2012

Kok Bisa Ya, Budaya Indonesia Dicuri Negara Lain?



#AksiIndonesiaku - Beberapa waktu yang lalu masyarakat Indonesia pernah digemparkan oleh ‘pencurian’ budaya reog Ponorogo oleh negara tetangga, lalu alat musik angklung yang diakui Malaysia, batik Jawa oleh Adidas, Tari Pendet dari Bali oleh Malaysia, pigura dengan ornamen ukir khas Jepara dari Jawa Tengah oleh oknum warga Inggris. And guess what? Bukan hanya kasus yang disebutkan saja disini, masih banyak budaya kita yang berhasil dicuri oleh bangsa lain.

Sebenarnya ini bukan salah ‘si pencuri’-nya, melainkan kita yang salah. Sebagai generasi muda mengapa kita tidak mengakui dan merasa bangga akan budaya kita? Kebanyakan dari anak muda Indonesia malah menggilai budaya lain. Misalnya saja Gangnam Style. Siapa sih yang gak tahu Gangnam Style? Anak tetangga yang umurnya  masih lima tahun aja hapal banget sama tarian asal Korea itu. Lha, kalau ditanya tari Jaipong? Dia malah geleng-geleng kepala bingung.

Penyebab pencurian budaya adalah karena yang punyanya sendiri hanya mengabaikan dan tidak memelihara budaya itu. Sadar gak sih, kalau sekarang ini kita nyaris kehilangan rasa sayang terhadap budaya tanah air. Padahal di negara kita ‘kan dianugerahi budaya yang melimpah. Tinggal kitanya saja yang harus pintar-pintar bagaimana caranya untuk tidak hanya menyebutkan kata ‘sayang’ pada budaya, namun tunjukkan kalau kita benar-benar tak mau kehilangan budaya kita.




#AksiIndonesiaku | www.lintas.me | Social Sharing Curation

(by : fiar)


1 komentar:

  1. Betul banget tuh sob.. Dan anehnya, kalau Ane keluar rumah pake batik, mesti dibilang mau ke kondangan. apakah batik hanya digunakan bila ke kondangan saja? dan menurut saya, harusnya tuh Presiden ngadain hari Batik, semua orang pakai batik, dan misalnya juga ada lombanya, supaya kita-kita ini mencintai batik dan yang lainnya dari indonesia. Ok, nice share ya sob, kok saya malah jadi curhat? hehe...

    BalasHapus