16 Mei 2016

Pencarian Pembimbing [Whatsapp Comic]

Ini adalah capture dari percakapan saya dengan pembimbing yang sudah lama membimbing saya sampai sekarang, yaitu pak Prabowo dari Pusat Penelitian Fisika LIPI. Beliau memang supel orangnya dan suka sekali becanda sehingga sangat gampang sekali untuk saya akrab dengan beliau.
Simak saja foto-foto yang dikirim lewat Whatsapp dari beliau.








Foto-foto tersebut diambil dari kegiatan beliau dilapangan entah dimana atau tempat yang berbeda dijadikan satu cerita yang berjudul Pencarian Ihsan. Kocak banget emang saat dilihat banyak kegiatan-kegiatan beliau di lapangan saat melakukan pemasangan alat pendeteksi di Bandung.

28 Desember 2015

Trip Bandung

Bandung yaaa kota metropolitan kedua setelah Jakarta yang memiliki kesibukan hampir sama dengan Jakarta terutama dalam hal kemacetan. Di Bandung yang namanya macet sudah menjadi hal yang dibiasakan yaa jalan2 di Bandung tiap harinya sibuk dengan kendaraan yang berlalu lalang.

Hari ini ceritanya gua diajak tmen2 kuliah ekstensi buat kumpul bareng dan main d Bandung. Berangkat dari Tasikmalaya, ya karena gua balik dulu awalnya ke Tasik karena ada beberapa hal yg penting dan bertemu seseorang ya itulah pasti tau kali bertemu siapa hehe

Singkat cerita berangkatlah subuh setelah sholat gua brngkat karena katanya anak2 KOMES (nama anak2 kontrakan di Bogor) mau main dri pagi dan katanyaa mau ke Lembang pagi2 biar keburu kmn2 lagi. Tiba d rumah tmen gua ya namanya Kevin buat kumpul dlu dan mempersiapkan semua peralatan tempurnya. Agung dan Aizul member of KOMES sebenrnya tiba lebih dlu d Bandung dan menginap d rumahnya Kevin. Sekitar jam 7.30 gua udh d rmah Kevin dan bangunin tmen2 yang ternyata masih pada tidur. Oke rencana pagi brangkat molor sampai molor bangetnya menunggu seorang member KOMES yang sok kalem dan ga ada ekspresi sama sekali Ivan Corp. Ya panggil saja ivan, sbenernya dia yg giat pngen pagi eh malah dia sndiri yang bikin telatnya..

Berangkatlah sekitar jam 9.30 tujuan pertama ke Lembang. Bayangan gua lembang itu sejuk tidak panas ga ada polusi dan ga ada yg namanya kemacetan. Dan realitanya menuju Lembang sangat macet bnget, panas, banyak debu. Ya kita kesana sebenernya mau cari tempat wisata yg enak, masuklah tuh ke tempat yang namanya FarmHouse, kita jga ga tau isi dari tmpat itu. Kita masuk2 ja tanpa alasan apapun dan tak berfikir apapun kesana. Setelah masuk ya d kasih kupon yang nantinya bisa memilih ngambil susu atw sosis. Ya tmen2 pda ngambil susu. Dan jalan2lah d sekitar tmpat itu, awalnya okelah ini tempat wisata masuk dan terus menjelajahi tempat d sekitar dan melihat orang2 foto d tmpat rumah2 yg kadang jelas dan ada rumah yg ga jelas juga asalusulnya. Dan melihat orang2 jga mengginakan kamera profesional disana mulai kita ngerti ternyata tempat ini mungkin cuma untuk yang mau hunting foto2 shelfie saja d tmpat2 yang aneh disini ya maklum memang dalam segi desain rumah2nya pada unik.

Okelah kita keliling dan menikmati tempatnya sambil ngikutin orang2 foto fotoan disana. Mulailah keluar dari salah seorang tmen gua, "naon ieu, kitu hungkul ieu teh?" Ya klo d bahasa indonesiakan, apaan ini tempat cuman gini aja? Yaa kita langsung ketawa ja karena ini tempat ga ada spesial2nya d mata kita2 yaa karena ekspektasi kita tmpat di Lembang itu sejuk dan pemandangan luas membentak hhhaaa

Dan tanpa pikir panjang juga yasudahlah kita ikuti saja alur tmpat yg kita singgahi ini dengan foto2 bareng shelfie dan yang lainnya. Satu hal yg paling penting nama KOMES 2015 sudah tercantum ditempat ini walaupun itu gantungan kunci orang lain yg sudah terkelupas tulisannya sma kita d ganti dengan nama KOMES. Jahat kali yaa kitaa hahaaa

Bersambung dlu ya, bsok akan lanjutin lgi trip Bandung yang membahas wisata malamnya Bandung. Terimakasih.

13 Oktober 2015

Refreshing sajaa

selamat pagi, membaca kembali cerita lama, utk refresh semangat, inisiatif dan inovasi : Suatu hari terjadi perampokan di Bank Pemerintah. Perampok berteriak kpd semua orang di Bank,
“JANGAN BERGERAK"! Uang ini semua milik Negara. Hidup Anda adalah milik Anda.” ๐Ÿ”ซ

Semua orang di Bank kemudian tiarap.

Hal ini disebut “Mind Changing Concept" – Mengubah Cara Berfikir. Mereka berhasil mengubah cara berfikir dari cara yang biasa menjadi cara kreatif. ๐Ÿ”‘๐Ÿ”Ž

Salah satu nasabah yang sexy mencoba merayu perampok. Tetapi hal itu malah membuat perampok marah dan berteriak, “Yang sopan mbak! Ini perampokan bukan perkosaan!” ๐Ÿ’ƒ

Hal ini disebut “Being Professional" – Bertindak Professional. Fokus hanya pada pekerjaan sesuai prosedur yang diberikan. ✔

Setelah selesai merampok bank dan kembali ke rumah, perampok muda yang berpendidikan tinggi berkata kepada perampok tua yang berpendidikan rendah, “Bang, sekarang kita hitung hasil rampokan kita.” ๐Ÿ“ฒ

Perampok tua menjawab, “Dasar bodoh. Uang yang kita rampok banyak, repot menghitungnya. Kita tunggu saja berita TV, pasti ada berita mengenai jumlah uang yang kita rampok.” ๐Ÿ’ต

Hal ini disebut “Experience" – Pengalaman. Pengalaman lebih penting daripada selembar kertas ijazah universitas. ๐Ÿ‘

Sementara di Bank yang dirampok, Manajer bank berkata kepada Kepala
Cabangnya untuk segera lapor ke polisi. Tapi kepala cabang berkata, “Tunggu dulu, kita ambil dulu 80 miliar untuk kita bagi dua. Nanti totalnya kita laporkan sebagai uang yang dirampok.” ๐Ÿ’ฐ๐Ÿ’ต

Hal ini disebut “Swim with the Tide" – Mengikuti Arus. Mengubah situasi yang sulit menjadi keuntungan pribadi. ๐ŸŠ

Kemudian kepala cabangnya berkata, “Alangkah indahnya jika terjadi perampokan tiap bulan.” ๐Ÿ˜‚

Hal ini disebut “Killing Boredom" – Menghilangkan Kebosanan. Kebahagian pribadi jauh lebih penting dari pekerjaan anda. ๐Ÿ˜…

Keesokan harinya, berita di TV melaporkan uang 100 Miliar dirampok dari bank. Perampok menghitung uang rampokan dan perampok sangat murka,  “Kita susah payah merampok cuma dapat 20 Miliar, orang bank tanpa usaha dapat 80 Miliar. Lebih enak jadi perampok yang berpendidikan rupanya.” ⚡๐Ÿ’ฅ๐Ÿ‘บ

Hal ini disebut “Knowledge is Worth as much as Gold" – Pengetahuan Lebih Berharga Daripada Emas ๐Ÿ”ธ๐Ÿ”ถ๐Ÿ”ธ.

Dan di tempat lain manager dan kepala cabang bank tersenyum bahagia karena mendapat keuntungan dari perampokan yang dilakukan orang lain. ๐Ÿ˜Š

Hal ini disebut “Seizing the Opportunity_" – Berani Mengambil Kesempatan

Have a great day a head to you all leaders ๐Ÿ‘

From : Lecturer

19 Juni 2015

Measurable Decision Making with GSR and Pupillary Analysis for Intelligent User Interface

Measurable Decision Making with GSR and Pupillary Analysis for Intelligent User Interface
JIANLONG ZHOU, JINJUN SUN, FANG CHEN, YANG WANG, RONNIE TAIB, AHMAD KHAWAJI, and ZHIDONG LI, National ICT Australia
This article presents a framework of adaptive, measurable decision making for Multiple Attribute Decision Making (MADM) by varying decision factors in their types, numbers, and values. Under this framework, decision making is measured using physiological sensors such as Galvanic Skin Response (GSR) and eye tracking while users are subjected to varying decision quality and dif๏ฌculty levels. Following this quanti๏ฌable decision making, users are allowed to re๏ฌne several decision factor sinorder to make decisions of high quality and with low dif๏ฌculty levels. A case study of driving route selection is used to set up an experiment to test our hypotheses. In this study, GSR features exhibit the best performance in indexing decision quality. These results can be used to guide the design of intelligent user interfaces for decision-related applications in HCI that can adapt to user behavior and decision-making performance.
Categories and Subject Descriptors: H.5.2[Information Interfaces and Presentation]: UserInterfaces — Evaluation/methodology General Terms: Design, Human Factors, Experimentation

Pengkaji : IHSAN ARIF RAHMAN, G64144025, ihsan_arif@apps.ipb.ac.id

Measurable Decision Making with  GSR and Pupilary Analysis for Intelligent User Interface adalah jurnal yang menjelaskan tentang pengkajian  pengukuran suatu keputusan yang terukur untuk Multiple Attribute Desicion Making (MADM) dengan memvariasikan faktor keputusan dalam jenis nomor dan nilai-nilai. Yang dimaksud dari MADM adalah metode yang digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan kriteria tertentu. Dalam hal ini, pengambilan keputusan diukur menggunakan sensor fisiologis seperti Galvanic Skin Response (GSR) dan Pupilary Analysis.
Galvanic Skin Response (GSR) sensor adalah alat yang bisa mengukur perubahan fisiologis pada kulit akibat dari perubahan aktivitas kelenjar keringat. Kelenjar keringat akan aktif bila tubuh berada dalam kondisi stres atau berada pada kondisi tertekan. Dan Pupilary Resoponse adalah metode analisis pergerakan pupil dan respon dari pergerakan pupil yang nantinya akan mempengaruhi seorang pengguna untuk melakukan suatu keputusan.
Pembuatan sistem Interaksi Manusia dan Komputer (HCI) yang cerdas yang beradaptasi dengan prilaku pengguna dan kinerja pengambilan keputusan. Bayangkan sebuah antarmuka komputer yang bisa memprediksi dan mendiagnosa apakah keputusan yang dibuat oleh pengguna merupakan keputusan yang tepat dengan kualitas yang tinggi dari hasil pengumpulan berbagai informasi fisiologis tepatnya penggunaan sensor Galvanic Skin Response dan Pupil Response.
Pengambilan keputusan pengguna akan didefinisikan beberapa faktor keputusan yang membuat keputusan itu memiliki prioritas tinggi atau  rendah. Dan sebagai sampel dari studi kasus ini memilih seorang pengguna akan mengemudi dan melakukan keputusan dengan memilih rute yang digunakan untuk sebuah percobaan untuk dikaji dalam hipotesisnya. Hasil dari penelitian dapat digunakan untuk memandu desain antarmuka pengguna untuk aplikasi yang berhubungan dengan keputusan dalam kerangka yang diusulkan pada Interaksi Manusia dan Komputer. Hal ini sangat penting untuk pengembangan HCI cerdas karena informasi dari fisiologis manusia akan dimodelkan dan digunakan untuk beradaptasi baik antarmuka dan keputusan pembuatan.
Tujuan dari penelitiannya adalah mengusulkan kerangka pengambilan keputusan yang dapat diukur secara kuantitatif untuk membiarkan pengguna merasakan baik kualitas keputusan mereka dan tingkat kesulitan untuk proses suatu keputusan berdasarkan sinyal fisiologis. Dan pengambilan keputusan itu memvariasikan jenis, jumlah dan nilai-nilai faktor keputusan.
Gerakan mata dapat membantu untuk mengevaluasi proses pengambilan keputusan dalam mekanisme kognitif (tingkat neurologis). Fiedler dan Glockner [2012] memanfaatkan pelacakan mata untuk menganalisis pengambilan keputusan dalam kondisi saat berjudi. Pada studi Eye Tracking ini menunjukkan bahwa pelebaran pupil tercermin dari kejutan sampai pada pengambilan keputusan. Menurut “eye-mind hypotesis”, hasil dari pergerakan mata dapat mengungkapkan proses kognitif yang mendasari dari pengguna, jadi mata secara harfiah merupakan jendela dari pemikiran yang akan dituangkan dalam suatu keputusan. Oleh karena itu respon pupil dapat digunakan sebagai indikator obyektif untuk mengukur fisiologis pengguna untuk melakukan pengambilan keputusan.
GSR sensor menunjukkan bahwa hubungan dengan proses pengambilan keputusan dapat mempengaruhi terhadap keputusan untuk bertindak atau tidak bertindak. Dan GSR dapat digunakan sebagai indikator proses afektif sebelum, selama dan setelah membuat suatu keputusan. GSR juga dapat membedakan antara baik dan buruk suatu keputusan. Oleh karena itu, GSR dapat berfungsi sebagai tujuan, non verbal, indikator non voluntary dan ukuran fisiologis dari karakteristik permintaan dan pelaporan dalam pengambilan keputusan.
Metode penyajian pada jurnal ini memberikan kerangka pengambilan keputusan yang terukur. Dalam kerangka ini, ketika tugas eksperimental dengan faktor keputusan tertentu disajikan kepada pengguna untuk pengambilan keputusan maka kesulitan diukur bersamaan dengan penilaian subjektif dan pengukuran fisiologis yaitu penggunaan sensor (GSR, Eyestracking). Setelah pengguna membuat keputusan, kinerja keputusan dievaluasi dengan pemilihan pengguna dan ukuran. Ukuran fisiologis kemudian dianalisa dan diklasifikasikan untuk kualitas keputusan dan kesulitasnya.
Selain itu juga digunakan pendekatan visualisasi untuk menyajikan beberapa faktor keputusan yang digabungkan yaitu koordinat paralel dan SimulSort. Dalam hal ini mengimplementasikan keputusan dalam bentuk tabel. Faktor keputusan ini memiliki data rute yang diatur sebagai baris dalam kolom dan faktor keputusan yang berbeda diatur sebagai kolom secara terurut. Dalam studi kasus ini yaitu melakukan perjalanan dengan rute tertentu sehingga pengguna saat melakukan keputusan perjalanan akan dicatat setiap detik secara real-time. Faktor keputusan pada saat perjalanan ini dibagi menjadi 2 yaitu faktor keputusan umum yang meliputi panjang rute, waktu perjalanan dan faktor keputusan variabel yang meliputi kemacetan, kecepatan yang diharapkan dan faktor pengaruh eksternal lainnya.
Ketika hasil GSR dan Pupil Response digabungkan untuk kualitas keputusan indeks memiliki kinerja yang baik daripada fitur ini dilakukan hanya dengan satu-satu saja. Karena pengelompokkan dalam GSR dan Pupil Response sangat ketergantungan terhadap keduanya. Dan mendapatkan jenis-jenis adaptasi antarmuka yang nantinya bisa dipertimbangkan seperti penambahan atau penghapusan faktor keputusan, mengubah nilai faktor keputusan, dan penambahan atau penghapusan saluran sinyal yang digunakan untuk mengatur informasi fisiologis pengguna.
Maka, hasil dari penelitian ini yaitu pengukuran fisiologis digunakan untuk melakukan indeks tingkat kualitas pengambilan keputusan secara realtime dan kuaitas keputusan. Seperti pada faktor keputusan misal jenis dan jumlah mempengaruhi keputusan kesulitan dan kualitas keputusan. Hal ini dikarenakan pengukuran dilakukan dengan dua input sensor yang digabungkan sehingga memiliki kinerja lebih baik dibandingkan dengan sensor yang terpisah. Maka dirumuskanlah sebuah panduan untuk mendesain antarmuka pengguna yang melibatkan pengambilan keputusan. Dan bisa memberikan informasi pengambilan keputusan oleh pengguna dapat secara efektif menggunakan berbagai faktor keputusan dalam pengambilan keputusan. Salah satu arah untuk masa depan yaitu dengan memiliki metode yang lebih efektif untuk pengukuran pengambilan keputusan.

08 Juni 2015

Heuristic Evaluation - www.lipi.go.id


Heuristic evaluation adalah salah satu metode evaluasi usabilitas dimana spesialis memastikan apakah suatu elemen dari user interface  sudah sesuai dan mengikuti prinsip usabilas yang ada. Metode ini juga sering disebut sebagai metode "discount usability engineering" . (Hom, 1998).

Heuristic Evaluation

Pada dasarnya heuristic evaluation adalah suatu kegiatan dimana para ahli meneliti suatu interface dan mengevaluasi tiap elemen dari interface yang berdasar pada daftar prinsip usabilitas atau guideline yang diterima secara heuristic. Berikut ini prinsip-prinsip dari heuristic evaluation:
  1. Visibility of system status
  2. Match between system and the real world
  3. User control and freedom
  4. Consistency and standards
  5. Error prevention
  6. Recognition rather than recall
  7. Flexibility and efficiency of use
  8. Aesthetic and minimalist design
  9. Help users recognize, diagnose, and recover from errors
  10. Help and documentation
Pertama kali dikemukakan oleh Jakob Nielsen dan Molich pada tahun 1990. Keunggulan metode secara umum :
  • Mudah dalam proses evaluasi
  • Proses evaluasi cepat
  • Biaya atau cost yang dikeluarkan murah

Heuristic evaluation populer di kalangan pengembangan Web karena memerlukan sedikit sumber daya dalam bentuk uang, waktu atau keahlian. Oleh karena itu pengembangan tidak perlu mengeluarkan cost yang tinggi untuk biaya pengujian software. Berikut merupakan karakteristik dari heuristic evaluation :
  • Skenario pengujian yang lebih kecil dari segi ukuran dengan menggunakan dengan menggunakan mock-up
  • Penilaian dilakukan secara informal sehingga tidak dibutuhkan psikolog
  • Tingkat keberhasilan dari pengujian tinggi, sehingga sedikit penguji yang dibutuhkan

Setelah tahu latar belakang dari heuristic evaluation sekarang kita bisa menerapkannya pada situs yang akan kita kaji. Berikut langkah yang harus dilakukan :
  • Memilih pendekatan utama
  • Memilih penguji atau evaluator
  • Melakukan tinjauan heuristik
  • Melakukan evaluasi
  • Menganalisa hasil
Nah, pada kesempatan ini saya akan menerapkan prinsip-prinsip heuristic evaluation untuk mengevaluasi web Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Prinsip HE tidak semuanya saya lakukan diantaranya :
Referensi :