Measurable Decision Making with
GSR and Pupillary Analysis for Intelligent User Interface
JIANLONG ZHOU, JINJUN SUN, FANG CHEN, YANG WANG, RONNIE TAIB,
AHMAD KHAWAJI, and ZHIDONG LI, National ICT Australia
This article presents a framework
of adaptive, measurable decision making for Multiple Attribute Decision Making
(MADM) by varying decision factors in their types, numbers, and values. Under
this framework, decision making is measured using physiological sensors such as
Galvanic Skin Response (GSR) and eye tracking while users are subjected to
varying decision quality and difficulty levels. Following this quantifiable
decision making, users are allowed to refine several decision factor sinorder to
make decisions of high quality and with low difficulty levels. A case study of
driving route selection is used to set up an experiment to test our hypotheses.
In this study, GSR features exhibit the best performance in indexing decision
quality. These results can be used to guide the design of intelligent user
interfaces for decision-related applications in HCI that can adapt to user
behavior and decision-making performance.
Categories and Subject Descriptors: H.5.2[Information Interfaces
and Presentation]: UserInterfaces — Evaluation/methodology General Terms:
Design, Human Factors, Experimentation
Pengkaji : IHSAN ARIF RAHMAN, G64144025, ihsan_arif@apps.ipb.ac.id
Measurable
Decision Making with GSR and Pupilary
Analysis for Intelligent User Interface adalah jurnal yang menjelaskan tentang pengkajian pengukuran suatu keputusan yang terukur untuk
Multiple Attribute Desicion Making (MADM) dengan memvariasikan faktor keputusan
dalam jenis nomor dan nilai-nilai. Yang dimaksud dari MADM adalah metode yang
digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan
kriteria tertentu. Dalam hal ini, pengambilan keputusan diukur menggunakan
sensor fisiologis seperti Galvanic Skin
Response (GSR) dan Pupilary Analysis.
Galvanic
Skin Response (GSR)
sensor adalah alat yang bisa mengukur perubahan fisiologis pada kulit akibat
dari perubahan aktivitas kelenjar keringat. Kelenjar keringat akan aktif bila
tubuh berada dalam kondisi stres atau berada pada kondisi tertekan. Dan Pupilary Resoponse adalah metode
analisis pergerakan pupil dan respon dari pergerakan pupil yang nantinya akan
mempengaruhi seorang pengguna untuk melakukan suatu keputusan.
Pembuatan sistem Interaksi Manusia dan
Komputer (HCI) yang cerdas yang beradaptasi dengan prilaku pengguna dan kinerja
pengambilan keputusan. Bayangkan sebuah antarmuka komputer yang bisa
memprediksi dan mendiagnosa apakah keputusan yang dibuat oleh pengguna merupakan
keputusan yang tepat dengan kualitas yang tinggi dari hasil pengumpulan
berbagai informasi fisiologis tepatnya penggunaan sensor Galvanic Skin Response dan Pupil Response.
Pengambilan keputusan pengguna akan
didefinisikan beberapa faktor keputusan yang membuat keputusan itu memiliki
prioritas tinggi atau rendah. Dan sebagai
sampel dari studi kasus ini memilih seorang pengguna akan mengemudi dan
melakukan keputusan dengan memilih rute yang digunakan untuk sebuah percobaan
untuk dikaji dalam hipotesisnya. Hasil dari penelitian dapat digunakan untuk
memandu desain antarmuka pengguna untuk aplikasi yang berhubungan dengan
keputusan dalam kerangka yang diusulkan pada Interaksi Manusia dan Komputer.
Hal ini sangat penting untuk pengembangan HCI cerdas karena informasi dari
fisiologis manusia akan dimodelkan dan digunakan untuk beradaptasi baik
antarmuka dan keputusan pembuatan.
Tujuan dari penelitiannya adalah mengusulkan
kerangka pengambilan keputusan yang dapat diukur secara kuantitatif untuk
membiarkan pengguna merasakan baik kualitas keputusan mereka dan tingkat
kesulitan untuk proses suatu keputusan berdasarkan sinyal fisiologis. Dan
pengambilan keputusan itu memvariasikan jenis, jumlah dan nilai-nilai faktor
keputusan.
Gerakan mata dapat membantu untuk
mengevaluasi proses pengambilan keputusan dalam mekanisme kognitif (tingkat
neurologis). Fiedler dan Glockner [2012] memanfaatkan pelacakan mata untuk
menganalisis pengambilan keputusan dalam kondisi saat berjudi. Pada studi Eye Tracking ini menunjukkan bahwa
pelebaran pupil tercermin dari kejutan sampai pada pengambilan keputusan. Menurut
“eye-mind hypotesis”, hasil dari pergerakan mata dapat mengungkapkan proses
kognitif yang mendasari dari pengguna, jadi mata secara harfiah merupakan
jendela dari pemikiran yang akan dituangkan dalam suatu keputusan. Oleh karena itu respon pupil dapat digunakan sebagai
indikator obyektif untuk mengukur fisiologis pengguna untuk melakukan
pengambilan keputusan.
GSR sensor menunjukkan bahwa hubungan dengan
proses pengambilan keputusan dapat mempengaruhi terhadap keputusan untuk
bertindak atau tidak bertindak. Dan GSR dapat digunakan sebagai indikator
proses afektif sebelum, selama dan setelah membuat suatu keputusan. GSR juga
dapat membedakan antara baik dan buruk suatu keputusan. Oleh karena itu, GSR
dapat berfungsi sebagai tujuan, non verbal, indikator non voluntary dan ukuran fisiologis dari karakteristik permintaan
dan pelaporan dalam pengambilan keputusan.
Metode penyajian pada jurnal ini memberikan
kerangka pengambilan keputusan yang terukur. Dalam kerangka ini, ketika tugas
eksperimental dengan faktor keputusan tertentu disajikan kepada pengguna untuk
pengambilan keputusan maka kesulitan diukur bersamaan dengan penilaian
subjektif dan pengukuran fisiologis yaitu penggunaan sensor (GSR, Eyestracking). Setelah pengguna membuat
keputusan, kinerja keputusan dievaluasi dengan pemilihan pengguna dan ukuran.
Ukuran fisiologis kemudian dianalisa dan diklasifikasikan untuk kualitas
keputusan dan kesulitasnya.
Selain itu juga digunakan pendekatan
visualisasi untuk menyajikan beberapa faktor keputusan yang digabungkan yaitu
koordinat paralel dan SimulSort. Dalam hal ini mengimplementasikan keputusan
dalam bentuk tabel. Faktor keputusan ini memiliki data rute yang diatur sebagai
baris dalam kolom dan faktor keputusan yang berbeda diatur sebagai kolom secara
terurut. Dalam studi kasus ini yaitu melakukan perjalanan dengan rute tertentu
sehingga pengguna saat melakukan keputusan perjalanan akan dicatat setiap detik
secara real-time. Faktor keputusan pada saat perjalanan ini dibagi menjadi 2
yaitu faktor keputusan umum yang meliputi panjang rute, waktu perjalanan dan
faktor keputusan variabel yang meliputi kemacetan, kecepatan yang diharapkan
dan faktor pengaruh eksternal lainnya.
Ketika hasil GSR dan Pupil Response
digabungkan untuk kualitas keputusan indeks memiliki kinerja yang baik daripada
fitur ini dilakukan hanya dengan satu-satu saja. Karena pengelompokkan dalam
GSR dan Pupil Response sangat ketergantungan terhadap keduanya. Dan mendapatkan
jenis-jenis adaptasi antarmuka yang nantinya bisa dipertimbangkan seperti
penambahan atau penghapusan faktor keputusan, mengubah nilai faktor keputusan,
dan penambahan atau penghapusan saluran sinyal yang digunakan untuk mengatur
informasi fisiologis pengguna.
Maka, hasil dari penelitian ini yaitu
pengukuran fisiologis digunakan untuk melakukan indeks tingkat kualitas
pengambilan keputusan secara realtime dan kuaitas keputusan. Seperti pada
faktor keputusan misal jenis dan jumlah mempengaruhi keputusan kesulitan dan
kualitas keputusan. Hal ini dikarenakan pengukuran dilakukan dengan dua input
sensor yang digabungkan sehingga memiliki kinerja lebih baik dibandingkan
dengan sensor yang terpisah. Maka dirumuskanlah sebuah panduan untuk mendesain
antarmuka pengguna yang melibatkan pengambilan keputusan. Dan bisa memberikan informasi
pengambilan keputusan oleh pengguna dapat secara efektif menggunakan berbagai
faktor keputusan dalam pengambilan keputusan. Salah satu arah untuk masa depan
yaitu dengan memiliki metode yang lebih efektif untuk pengukuran pengambilan
keputusan.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusgood job (h)
BalasHapusalat sensor yang hebat.bisa berinteraksi dengan organ manusia.good job.
BalasHapusSuatu pendekatan yang luar biasa, menjadikan teknologi menjadi semakin mudah karena tekonologi GSR dan Pupillary Analysis dapat mengkolaborasikan antara fisik manusia secara biologis dengan tekonologi komputer. Nice post!
BalasHapusInteraksi yang hebat dengan memanfaatkan sensor Galvanic Skin Response dan Pupil Response bisa menghasilkan sebuah keputusan untuk bertindak atau tidak bertindak.Dan GSR juga dapat membedakan antara baik dan buruknya suatu keputusan yang diambil. Sehingga sistem dapat mengurangi kesalahan yang tidak diinginkan user.
BalasHapusNice post!! Dengan memanfaatkan sensor GSR dan metode Pupil Response dapat menilai apakah keputusan yang dilakukan user sudah baik atau belum, suatu metode yang luar biasa. Wah, "mungkin" metode ini bisa juga dikembangkan pada Decision Support System (DSS) kali ya.
BalasHapusVery great post. I simply stumbled upon your blog and wanted to say that I have really enjoyed browsing your weblog posts. After all I’ll be subscribing on your feed and I am hoping you write again very soon!
BalasHapus